Perkembangan harga properti di Kota Bandung kian menyerupai Jakarta. Di Ibukota Propinsi Jawa Barat itu selain terbatasnya jumlah lahan, harga tanahnya sudah sangat mahal sehingga tidak dimungkinkan lagi dibangun rumah tapak. Karena itu pembangunan apartemen di Bandung beberapa tahun belakangan sangat semarak.
“Perkembangan harga tanah di Bandung sudah seperti Jakarta, di pinggiran pun sekarang mahal. Di lokasi-lokasi tertentu, seperti Ciumbuleuit atau Sangkuriang, harga tanahnya di atas Rp30 juta/m2, sementara di sekitar Dago sudah Rp10 -15 juta/m2,” ujar Ketua REI Jabar, Irfan Firmansyah.
Perumahan skala luas di Bandung yang masih aktif dipasarkan umumnya proyek lama, seperti Batununggal Indah. Summarecon Bandung milik PT Summarecon Agung Tbk di Jl Soekarno Hatta, Bandung timur, yang sedang dalam persiapan, tanahnya juga sudah dikuasai sejak lama. “Arah pengembangan memang ke Bandung timur karena di Bandung barat sudah padat, sedangkan kawasan utara untuk area resapan dan selatan rawan banjir. Karena itu perkembangan harga tanah di Bandung timur luar biasa,” tambahnya.
Di lokasi-lokasi tertentu harganya bisa naik hingga 30-40 persen per tahun, seperti di kawasan Buahbatu. Bahkan daerah pinggiran seperti Ciwastra, kenaikan harganya juga seperti itu. “Lonjakan harga ini karena ada wacana memindahkan kantor pemerintah ke Gedebage, selain rencana pembangunan proyek Summarecon Bandung di Gedebage,” imbuhnya.
Selain Bandung, ujar Irfan, di Jawa barat yang perkembangan kawasannya sangat pesat adalah Karawang, Purwakarta, Subang, Cimahi, dan Tasikmalaya. Perkembangan wilayah itu terdorong pembangunan industri yang cukup pesat.
© 2014 - 2025 G-Land Property